Tuesday, December 25, 2012

Masa Depan Pengembangan Reaktor Riset dan PLTN di Indonesia

“The discovery of nuclear reactions need not bring about the destruction of mankind 
any more than the discovery of matches”
~ Albert Einstein~

 Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA)
13th Ministerial Level Meeting

Semua orang mungkin paham bahwa nuklir merupakan salah satu teknologi tinggi buah karya anak manusia. Penguasaan sebuah negara terhadap teknologi tinggi dapat menjadi indikator kemajuan negara yang bersangkutan. Hampir semua negara maju di dunia saat ini menguasai dan memiliki keunggulan teknologi maju.

Teknologi maju mendorong manusia untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi secara lebih cepat, efektif, dan efisien. Dengan demikian, teknologi menjadi pemercepat pencapaian kesejahteraan sebuah bangsa. Perkenalan manusia dengan pengetahuan nuklir diawali dengan pengungkapan fenomena radioativitas ketika fisikawan Prancis, Antonie Henry Becquerel, menemukan unsur uranium pada 1896. Dari pengamatannya diketahui bahwa unsur uranium memancarkan radiasi yang dapat menghitamkan pelat film fotografi.

Gejala pemancaran radiasi dari suatu unsur yang tidak stabil selanjutnya dikenal sebagai radioaktivitas sedangkan unsur yang memancarkan radiasi disebut zat radioaktif atau radionuklida. Dalam perkembangan lebih lanjut, diketahui oleh Otto Hahn dan Fritz Strassmann pada 1938, unsur U-235 dapat mengalami reaksi fisi atau pembelahan inti atom berantai apabila ditembaki dengan netron termal.

Peristiwa inilah yang mendasari penemuan bom nuklir dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Bom nuklir terjadi apabila reaksi fisi yang terjadi secara sengaja tidak dikendalikan. Adapun di dalam sistem PLTN, reaksi fisi yang terjadi dikendalikan sedemikian rupa sehingga energi yang dibangkitkan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

Dewasa ini telah beroperasi 430 PLTN di seluruh dunia yang beroperasi di 32 negara. Nuklir memberikan kontribusi listrik dunia mencapai 16 persen, sebuah angka yang sangat signifikan. Keunggulan nuklir dibandingkan pembangkit listrik yang lain adalah bahan bakar yang hemat dengan harga yang cukup stabil, serta zero greenhouse gases emmission.

The Hon. Prof. Dr. Gusti Muhammad HATTA, the State Minister for Research and Technology, the Ministry of Research and Technology of Indonesia, delivered the opening welcoming remarks, in which he expressed welcome to all the participants, and emphasized the importance of regional cooperation through FNCA.

The Hon. Mr. Shinkun HAKU

The Hon. Prof. Dr. Gusti Muhammad HATTA
The Hon. Mr. Shinkun HAKU, Senior Vice-Minister of Japan, delivered the address as Co-chair in which he mentioned appreciation for joining FNCA MM meeting and introduced the current status Japanese nuclear policy in light of the experience at the TEPCO'S Fukushima Daiichi Nuclear Power Station (hereafter "the Fukushima accident"). 

Masa Depan Pengembangan Reaktor Riset di Indonesia


Research reactors are nuclear reactors that serve primarily as a neutron source. They are also called non-power reactors, in contrast to power reactors that are used for electricity production, heat generation, or maritime propulsion.

Purpose 
 
The neutrons produced by a research reactor are used for neutron scattering, non-destructive testing, analysis and testing of materials, production of radioisotopes, research and public outreach and education. Research reactors that produce radioisotopes for medical or industrial use are sometimes called isotope reactors. Reactors that are optimised for beamline experiments nowadays compete with spallation sources.

Technical Aspects
 

Research reactors are simpler than power reactors and operate at lower temperatures. They need far less fuel, and far less fission products build up as the fuel is used. On the other hand, their fuel requires more highly enriched uranium, typically up to 20% U-235, although some use 93% U-235; while 20% enrichment is not generally considered usable in nuclear weapons, 93% is commonly referred to as "weapons grade".

They also have a very high power density in the core, which requires special design features. Like power reactors, the core needs cooling, typically natural or forced convection with water, and a moderator is required to slow down the neutrons and enhance fission. As neutron production is their main function, most research reactors benefit from reflectors to reduce neutron loss from the core.

Componets

The key components common to most types of nuclear power plants are:

Bagaimana Pengembangan Reaktor Riset di Indonesia? 

Inilah topik bahasan dalam acara “Diskusi Perekayasaan Reaktor Inovatif”  yang diselenggarakan oleh Forum Group Diskusi Reaktor Riset dan Reaktor Daya - BATAN pada 21 dan 22 Desember 2012 di PTNBR BATAN Bandung.

Kegiatan yang di selenggarakan oleh Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) bekerja sama dengan Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) BATAN diikuti oleh lebih dari 30 orang praktisi Reaktor dari 10 satuan kerja yang ada di BATAN.

Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto, berharap para peneliti di bidang reaktor dapat terus mengembangkan penelitian dan inovasi baru yang berkaitan dengan pemanfaatan reaktor riset dan reaktor daya demi untuk kemajuan Indonesia.

Kegiatan diskusi pada hari pertama diisi dengan presentasi dari peneliti-peneliti bidang reaktor yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan reaktor riset dalam berbagai hal. Diawali dengan “Pembelajaran dari Strategi Pengembangan Reaktor Riset di negara Jepang, Korea dan Cina serta tren perkembangan Teknologi Reaktor Dunia” yang disampaikan oleh PRPN BATAN.
Kemudian pembahasan mengenai status dari 3 buah reaktor riset yang ada di Indonesia (Reaktor TRIGA 2000 Bandung, Reaktor Kartini Yogyakarta dan Reaktor G.A. Siwabessy, Serpong).

Dibahas pula mengenai pemanfaatan reaktor riset untuk produksi radioisotop dan radiofarmaka, serta karakterisasi dan uji material nuklir. Yang tak kalah penting adalah pembahasan tentang perkembangan teknologi Reaktor riset, design reaktor riset, trend teknologi reaktor riset, teknologi bahan bakar reaktor riset serta prakiraan teknologi reaktor riset di masa mendatang.
Pada hari kedua, kegiatan diskusi diawali dengan presentasi tentang “Perkembangan Dunia dalam Litbang Reaktor Daya” oleh PTRKN dan PRPN. Dilanjutkan dengan “status Perkembangan IFAR” (PTRKN), “Status Perkembangan Sistem Energi Nuklir Indonesia” (PPEN), “Status Perkembangan NESA Indonesia” (PTBN), “Status Litbang BBN RTT dan program mendatang” (PTAPB), serta “Status Litbang Pemrosesan Mineral Bahan Nuklir” (PPGN).

Akhirnya kegiatan diskusi selama 2 hari ini ditutup oleh Deputi PDT, Dr. Anhar Riza Antariksawan.


Sejarah Singkat Program Pembangunan PLTN di Indonesia 
      
Sampai saat ini Indonesia belum berhasil membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), sehingga belum ada sebuahpun PLTN yang dapat dioperasikan untuk mengurangi beban kebutuhan energi listrik yang saat ini semakin meningkat di Indonesia. Padahal energi nuklir saat ini di dunia sudah cukup berkembang dengan menguasai pangsa sekitar 16% listrik dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa energi nuklir adalah sumber energi potensial, berteknologi tinggi, berkeselamatan handal, ekonomis, dan berwawasan lingkungan, serta merupakan sumber energi alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dalam Perencanaan Energi Jangka Panjang bagi Indonesia guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Reactor Types: Classifications

Nuclear Reactors are classified by several methods; a brief outline of these classification methods is provided.

Classification by type of nuclear reaction

Classification by moderator material

Used by thermal reactors:
  • Graphite moderated reactors
  • Water moderated reactors
    • Heavy water reactors
    • Light water moderated reactors (LWRs). Light water reactors use ordinary water to moderate and cool the reactors. When at operating temperature, if the temperature of the water increases, its density drops, and fewer neutrons passing through it are slowed enough to trigger further reactions. That negative feedback stabilizes the reaction rate. Graphite and heavy water reactors tend to be more thoroughly thermalised than light water reactors. Due to the extra thermalization, these types can use natural uranium/unenriched fuel.
  • Light element moderated reactors. These reactors are moderated by lithium or beryllium.
    • Molten salt reactors (MSRs) are moderated by a light elements such as lithium or beryllium, which are constituents of the coolant/fuel matrix salts LiF and BeF2.
    • Liquid metal cooled reactors, such as one whose coolant is a mixture of Lead and Bismuth, may use BeO as a moderator.
  • Organically moderated reactors (OMR) use biphenyl and terphenyl as moderator and coolant.

Classification by generation

The "Gen IV"-term was dubbed by the United States Department of Energy (DOE) for developing new plant types in 2000. In 2003, the French Commissariat à l'Énergie Atomique (CEA) was the first to refer to Gen II types in Nucleonics Week; . First mentioning of Gen III was also in 2000 in conjunction with the launch of the Generation IV International Forum (GIF) plans.



Desain Maket Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Aplikasi Nuklir

BATAN sebagai lembaga pemerintah nonkementerian dalam kegiatan litbangyasa ketenaganukliran hingga saat ini sudah mengoperasikan tiga buah reaktor penelitian nuklir, masing-masing Reaktor Serba Guna GA Siwabessy di Serpong, Reaktor Triga 2000 di Bandung, dan Reaktor Kartini di Yogyakarta. Fokus litbangyasa Batan meliputi bidang energi (teknologi PLTN), aplikasi nuklir di bidang kesehatan, bidang pertanian, dan industri.

Dalam bidang pertanian, radiasi digunakan untuk pemuliaan benih tanaman (padi, kedelai, jarak pagar, kapas, dan pengawetan bahan makanan), serta pengendalian hama melalui teknik pemandulan. Di bidang kesehatan, tenaga nuklir telah banyak diaplikasikan untuk tujuan radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir. Adapun aplikasi nuklir untuk industri di antaranya penggunaan radiografi industri (uji tak merusak material), well logging (penelusuran minyak bumi), iradiator industri, dan teknik perunutan.

Pada kesempatan 5 Desember 2012, BATAN telah menapaki 54 tahun perjalanan pengabdiannya. Banyak harapan dari berbagai kalangan untuk lebih mendayagunakan penguasaan dan penerapan teknologi nuklir guna turut mendorong percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Penguasaan nuklir bagi Indonesia bisa menjadi peluang untuk memajukan Indonesia sejajar dengan negara maju di dunia.

Sumber:

1. Kementrian Riset dan Teknologi
2. BATAN
3. IAEA
4. Portal Energi Wikipedia 
5. Forum for Nuclear Cooperation in Asia

Ucapan Terima Kasih

Kepada seluruh Dosen dan Guru Penulis, Kemenristek, BATAN dan Seluruh Ilmuwan Tanah Air.

Juga Kepada Keluarga dan Sahabat, Maju Terus Ilmu Pengetahuan dan teknologi Indonesia.

Kunjungi Sekolah Kami:

Nuclear Science & Technology School Nuklir Power sebagai pemercepat Kesejahteraan Umat Manusia.

http://nuclearscienceandtechnology.blogspot.com

Thursday, December 20, 2012

Keajaiban Dunia ELEKTRON Yang Menakjubkan

The electron (symbol: e) is a subatomic particle with a negative elementary electric charge.



An electron has no known components or substructure. It is generally thought to be an elementary particle.An electron has a mass that is approximately 1/1836 that of the proton.The intrinsic angular momentum (spin) of the electron is a half-integer value in units of ħ, which means that it is a fermion. The antiparticle of the electron is called the positron; it is identical to the electron except that it carries electrical and other charges of the opposite sign. When an electron collides with a positron, both particles may be totally annihilated, producing gamma ray photons.

Electrons, which belong to the first generation of the lepton particle family, participate in gravitational, electromagnetic and weak interactions. Like all matter, they have quantum mechanical properties of both particles and waves, so they can collide with other particles and can be diffracted like light. However, this duality is best demonstrated in experiments with electrons, due to their tiny mass. Since an electron is a fermion, no two electrons can occupy the same quantum state, in accordance with the Pauli exclusion principle.

Symbol e, β
Antiparticle Positron (also called antielectron)
Theorized Richard Laming (1838–1851),
G. Johnstone Stoney (1874) and others.
Discovered J. J. Thomson (1897)
Mass 9.10938291(40)×10−31 kg
5.4857990946(22)×10−4 u
[1,822.8884845(14)]−1 u
0.510998928(11) MeV/c2
Electric charge −1 e
−1.602176565(35)×10−19 C
−4.80320451(10)×10−10 esu
Magnetic moment −1.00115965218076(27) μB
Spin 12


Electrons may be created through beta decay of radioactive isotopes and in high-energy collisions, for instance when cosmic rays enter the atmosphere. Electrons may be destroyed through annihilation with positrons, and may be absorbed during nucleosynthesis in stars. Laboratory instruments are capable of containing and observing individual electrons as well as electron plasma, whereas dedicated telescopes can detect electron plasma in outer space. Electrons have many applications, including in electronics, welding, cathode ray tubes, electron microscopes, radiation therapy, lasers, gaseous ionization detectors and particle accelerators.

Memahami Elektron

Sebuah atom, terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, terdiri dari inti dan elektron yang berputar di sekitar inti. Proton merupakan inti bermuatan positif dan neutron tidak bermuatan, inti itu sendiri selalu bermuatan positif. Sedangkan elektron yang berputar di sekitar inti sebanyak satu juta kali putaran per detik SELALU bermuatan negatif.

Salah satu karakteristik terpenting yang membuat atom begitu menakjubkan adalah putaran dari electron yang tanpa henti. Elektron dalam atom, yang tidak pernah berhenti berputar sejak saat penciptaan mereka, TERUS BERPUTAR TANPA TERPUTUS DENGAN KECEPATAN YANG SAMA, tidak peduli berapa banyak waktu berlalu atau dari bagian apa substansi mereka.

Setiap atom memiliki jumlah elektron yang berbeda. Misalnya, hanya ada 1 elektron dalam atom hidrogen, 2 elektron dalam atom helium dan 92 elektron dalam atom uranium. Elektron-elektron tersebut berputar pada tujuh orbit yang terpisah. Dalam atom yang berat, sekitar 100 elektron didistribusikan di antara tujuh orbit tersebut. Sejumlah elektron berputar dengan kecepatan luar biasa pada orbit yang sama, atau bahkan ada elektron yang menyeberang antar orbit. 

TETAPI MEREKA TIDAK PERNAH bertabrakan. Hal Ini adalah salah satu aspek yang paling menakjubkan dari elektron. Tak ada satupun dari seratus atau lebih elektron pada tujuh orbit berbeda, yang berputar satu juta kali tiap detiknya, yang pernah bertabrakan dengan elektron yang lain, berhenti berputar atau putarannya menjadi lambat. Setiap elektron masing-masing mengontrol gerakannya yang menakjubkan itu agar tetap pada jalannya sendiri, dalam harmoni yang menakjubkan, dan telah melakukannya sejak penciptaan alam semesta.

Wallohualam Bissawab

Sumber:

1. Wikipedia
2. Harun Yahya

Tuesday, December 11, 2012

Strategi Menghapus Senjata Pemusnah Massal I

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.” 
~QS. Al-A'raf (7): 85)~

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang atau bangsa lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain atau bangsa lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda. 

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri. 

Ia bertading dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang atau berniat menghancurkan orang lain. Keinginan untuk mengalahkan orang atau bangsa lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri atau sebuah bangsa.

"The T-virus is protean, changing from liquid to airborne to blood transmission, depending on its environment. It is almost impossible to kill." 
~Red Queen, at Resident Evil~


Perlombaan Senjata Penyebab Hancurnya Umat Manusia dan Dunia

A weapon of mass destruction (WMD) is a weapon that can kill and bring significant harm to a large number of humans (and other life forms) and/or cause great damage to man-made structures (e.g. buildings), natural structures (e.g. mountains), or the biosphere in general. The scope and application of the term has evolved and been disputed, often signifying more politically than technically. Coined in reference to aerial bombing with chemical explosives, it has come to distinguish large-scale weaponry of other technologies, such as chemical, biological, radiological, or nuclear. This differentiates the term from more technical ones such as chemical, biological, radiological, and nuclear weapons (CBRN).

Mengenal Jenis-jenis Senjata Pemusnah Massal 

Saturday, December 1, 2012

Fisika Plasma

Fisika plasma adalah salah satu bidang dari fisika yang mempelajari gas terionisasi yang dikenal sebagai plasma.

Dalam fisika dan kimia, plasma (juga disebut gas terionisasi karena terbentuk dari benda bersifat gas yang terionisasi oleh panas) adalah keadaan benda fase-gas berenergi, yang sering disebut sebagai "keadaan benda keempat", yang beberapa atau semua elektron di orbit atom terluar telah terpisah dari atom atau molekul.

Saturday, November 17, 2012

Nuclear Power Plant



A nuclear power plant is a thermal power station in which the heat source is a nuclear reactor. As in a conventional thermal power station the heat is used to generate steam which drives a steam turbine connected to a generator which produces electricity. As of February 2, 2012, there were 439 nuclear power plants in operation.[1]

Nuclear power plants are usually considered to be base load stations, since fuel is a small part of the cost of production.[2] 


History

For more history, see nuclear reactor, nuclear power and nuclear fission.
Electricity was generated by a nuclear reactor for the first time ever on December 20, 1951 at the EBR-I experimental station near Arco, Idaho in the United States. On June 27, 1954, the world's first nuclear power plant to generate electricity for a power grid started operations at Obninsk, USSR.[3] The world's first commercial scale power station, Calder Hall in England opened on October 17, 1956.[4]


Systems

 

This section has recently been translated from the German Wikipedia.

The conversion to electrical energy takes place indirectly, as in conventional thermal power plants. The heat is produced by fission in a nuclear reactor (a light water reactor). Directly or indirectly, water vapor (steam) is produced. The pressurized steam is then usually fed to a multi-stage steam turbine. Steam turbines in Western nuclear power plants are among the largest steam turbines ever. After the steam turbine has expanded and partially condensed the steam, the remaining vapor is condensed in a condenser. The condenser is a heat exchanger which is connected to secondary side such as a river or a cooling tower. The water is then pumped back into the nuclear reactor and the cycle begins again. The water-steam cycle corresponds to the Rankine cycle.

Nuclear reactors

A nuclear reactor is a device to initiate and control a sustained nuclear chain reaction. The most common use of nuclear reactors is for the generation of electric energy and for the propulsion of ships.

The nuclear reactor is the heart of the plant. In its central part, the reactor core's heat is generated by controlled nuclear fission. With this heat, a coolant is heated as it is pumped through the reactor and thereby removes the energy from the reactor. Heat from nuclear fission is used to raise steam, which runs through turbines, which in turn powers either ship's propellers or electrical generators.

Since nuclear fission creates radioactivity, the reactor core is surrounded by a protective iron shield. This containment absorbs radiation and prevents radioactive material from being released into the environment. In addition, many reactors are equipped with a dome of concrete to protect the reactor against external impacts.

In nuclear power plants, different types of reactors, nuclear fuels, and cooling circuits and moderators are sometimes used.

Steam turbine

 

 

The object of the steam turbine is to convert the heat contained in steam into mechanical energy. The engine house with the steam turbine is usually structurally separated from the main reactor building. It is aligned to prevent debris from the destruction of a turbine in operation from flying towards the reactor.
In the case of a pressurized water reactor, the steam turbine is separated from the nuclear system. To detect a leak in the steam generator and thus the passage of radioactive water at an early stage is the outlet steam of the steam generator mounted an activity meter. In contrast, boiling water reactors and the steam turbine with radioactive water applied and therefore part of the control area of the nuclear power plant.

Generator

 

 

The generator converts kinetic energy supplied by the turbine into electrical energy. Low-pole AC synchronous generators of high rated power are used.

Cooling system

 

 

A cooling system removes heat from the reactor core and transports it to another area of the plant, where the thermal energy can be harnessed to produce electricity or to do other useful work. Typically the hot coolant is used as a heat source for a boiler, and the pressurized steam from that boiler powers one or more steam turbine driven electrical generators.[5]

 

Safety valves

 

 

In the event of an emergency, two independent safety valves can be used to prevent pipes from bursting or the reactor from exploding. The valves are designed so that they can derive all of the supplied flow rates with little increase in pressure. In the case of the BWR, the steam is directed into the condensate chamber and condenses there. The chambers on a heat exchanger are connected to the intermediate cooling circuit.

Feedwater pump

 

 

The water level in the steam generator and nuclear reactor is controlled using the feedwater system. The feedwater pump has the task of taking the water from the condensate system, increasing the pressure and forcing it into either the Steam Generators (Pressurized Water Reactor) or directly into the reactor vessel (Boiling Water Reactor).

Emergency power supply

The emergency power supplies of a nuclear power plant are built up by several layers of redundancy, such as diesel generators, gas turbine generators and battery buffers. The battery backup provides uninterrupted coupling of the diesel/gas turbine units to the power supply network. If necessary, the emergency power supply allows the safe shut down of the nuclear reactor. Less important auxiliary systems such as, for example, heat tracing of pipelines are not supplied by these back ups. The majority of the required power is used to supply the feed pumps in order to cool the reactor and remove the decay heat after shut down.


Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_power_plant

Saturday, November 10, 2012

Inovasi IPTEK Nuklir Untuk Mendukung Kebijakan Energi Nuklir Global


Dialog dalam dunia masyarakat

Masyarakat: "Dik, sedang belajar apa?"

Mahasiswa Fisika: "Sedang belajar Fisika Nuklir"

Masyarakat: " Wow, mau menghancurkan dunia donk?"

Mahasiswa Fisika: "Bukan, kami mempelajari fisika nuklir adalah untuk kesejahteraan dan perdamaian umat manusia di dunia"


Inovasi Teknologi PLTN Untuk Mendukung Kebijakan Energi Nuklir Global

Demikian tema Seminar Nasional kerja sama Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN dengan Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. 

Seminar Nasional Teknologi dan Keselamatan PLTN serta Fasilitas Nuklir ke-18 diselenggarakan Sabtu 29 September 2012, di Hall Auditorium FPMIPA UPI-Bandung, Jurusan Pendidikan Fisika. Seminar TKPFN-18 ini menghadirkan 4 pembicara utama, yaitu Kepala BATAN Prof. Djarot Sulistio Wisnubroto, M.Sc., Ph.D., Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si. (UPI Bandung), Prof. Toshio Wakabayashi, Ph.D. (Prof. Emeritus, Tohoku University), dan Dr. Yutaka Kawakami (Advisor, Nuclear Safety Research Association). 

Seminar dihadiri beberapa tamu undangan dari lingkungan BATAN, UPI, serta para guru dan mahasiswa khususnya jurusan Fisika. Pada seminar ini juga menampilkan 47 makalah dan poster. 

Dalam presentasinya Prof. Djarot Sulistio Wisnubroto, M.Sc., Ph.D. menegaskan bahwa energi nuklir tidak untuk berkompetisi dengan sumber energi yang lain. "Nuklir sangat penting dalam konsep bauran energi. Arah kebijakan nuklir mengikuti arah kebijakan nasional" tambah Djarot. Selain itu mengajak para dosen dan mahasiswa untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang dipunyai BATAN, sebagai tempat penelitian. karena tempat kami dibiayai oleh negara untuk itu dapat digunakan oleh peneliti atau periset yang mendalami teknologi nuklir. 

Sementara itu, Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si. menyoroti peran dunia pendidikan dalam memajukan teknologi PLTN di Indonesia. Beliau menyampaikan jika masyarakat memperoleh informasi yang jelas tentang nuklir maka penerimaan publik akan semakin meningkat, dan sebaliknya persepsi resiko akan turun. "Maka dari itu pentingnya memperkenalkan teknologi maju ini sejak dini" tambah Ade. 

Beliau juga mengusulkan untuk memasukkan pelajaran terkait nuklir/PLTN ke kurikulm pendidikan nasional. Agenda Riset Nasional (ARN) telah mencantumkan litbang energi nuklir yang memperjelas arah dan tujuan litbang energi nuklir. 

Salah satu hal terpenting dalam pemanfaatan energi nuklir adalah pengembangan dan inovasi sistem keselamatan nuklir yang mendukung integritas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) agar aman selama operasi maupun saat terjadinya kecelakaan.

 Penulis, Guru dan Ilmuwan Muda bersama President Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Prof. Djarot Sulistio Wisnubroto, M.Sc., Ph.D.
Beliau merupakan pakar dan ilmuwan Nuklir lulusan Tokyo University yang disegani, namun demikian ia sangat ramah dan murah senyum terhadap para pelajar 

Saat ini layanan yang bisa diakses secara online dari BATAN adalah :
  1. Jasa pengelolaan limbah radioaktif;
  2. Jasa pendidikan dan pelatihan;
  3. Jasa Sertifikasi Personel
  4. Layanan Iradiasi (Neutron, Batu Topaz dan Air Mineral)
  5. Jasa Analisis Pestisida
  6. Layanan Iradiasi (Sterilisasi, Pengawetan dan Mutasi genetik)


Penulis, Guru, Ilmuwan Muda dan Teman-teman bersama Prof. Toshio Wakabayashi, Ph.D. beliau merupakan Profesor Emeritus Fisika Nuklir di Tohoku University, Jepang.


Menembus Pandang Ke Tahun 2045

Indonesia Memiliki lebih dari 100.000 Orang Pakar dan Profesional dalam IPTEK Nuklir

30 Pusat Pendidikan IPTEK Nuklir di Universitas dan Perguruan Tinggi

Saat itu Indonesia memiliki minimal 20 Pusat Riset, Inovasi, dan Pengembangan IPTEK Nuklir

25 Reaktor Nuklir Komersial Pembangkit Energi Listrik

1 Reaktor Fusi Nuklir

Annual Session of IAEA General Conference



Dr. Yukiya Amano (天野 之弥 born 9 May 1947) is the current Director General of the
 International Atomic Energy Agency (IAEA), having been elected to the position in July 2009.

Alma mater:


International Atomic Energy Agency Publications

The 56th annual session of the IAEA General Conference in Vienna. More than 3.000 delegates from 155 IAEA Member States, international organizations, NGO's and the media attended the event held at the Austria Center, Vienna from 17-22 September 2012. 

NUCLEUS is the IAEA’s web portal for providing public access to over 100 scientific, technical and regulatory resources, including databases, websites, applications, publications, safety standards, training materials, and more. NUCLEUS makes it easy to search and browse the large number of resources made available online by the IAEA.

Kunjungi juga:
3. http://nuclearscienceandtechnology.blogspot.com/  (Sekolah Sains dan Teknologi Nuklir)
6. http://ocw.mit.edu/courses/nuclear-engineering/ (Nuclear Engineering OpenCourseWare from MIT)

7. http://fisika.upi.edu/ (Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia)


Ucapan Terima Kasih:

1. Kak Rezy Pradipta, Ph.D. (Alumni Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Nuclear Engineering at MIT)

2. Dr. Mohamed Mustafa ElBaradei, J.S.D. (Former Director General of IAEA)

3. Prof. Mujid S. Kazimi, Ph.D. (Director, Center for Advanced Nuclear Energy Systems MIT)

4. Kak Iqbal Robiyana, S.Pd. (Founder Center for Nuclear Education at Indonesia University of Education)

5. Dr. Petros Aslanyan, M.Sc. (Joint Institute for Nuclear Research, Rusia & Yerevan State University)

Thursday, November 1, 2012

Bulletin of Nuclear Reactor Operation from BATAN


A nuclear reactor is a device to initiate and control a sustained nuclear chain reaction. Nuclear reactors are used at nuclear power plants for generating electricity and in propulsion of ships. Heat from nuclear fission is passed to a working fluid (water or gas), which runs through turbines. These either drive a ship's propellers or turn electrical generators. Nuclear generated steam in principle can be used for industrial process heat or for district heating. Some reactors are used to produce isotopes for medical and industrial use, or for production of plutonium for weapons. Some are run only for research.


 

REAKTOR - Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir

 

Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir "REAKTOR" ditebitkan oleh Pusat Serba Guna (PRSG) BATAN, frekuensi terbit enam bulanan. Jurnal ini mempublikasikan naskah-naskah hasil kegiatan riset dan kegiatan teknis pengelolaan perangkat nuklir dan sebagainya.
Lihat Jurnal | Terbitan Terkini | Daftar


Sumber: Badan Tenaga Nuklir Nasional


Kunjungi juga:

http://www.batan.go.id/  (BATAN)
 
http://www.iaea.org/ (International Atomic Energy Agency)

http://nuclearscienceandtechnology.blogspot.com/  (Sekolah Sains dan Teknologi Nuklir)

http://masyarakatipteksindonesia.blogspot.com/2010/02/nuklir-indonesia_8979.html (Masyarakat Nuklir Indonesia)

http://www.sttn-batan.ac.id/ (Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN)

http://ocw.mit.edu/courses/nuclear-engineering/ (Nuclear Engineering OpenCourseWare from MIT)

http://fisika.upi.edu/ (Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia)



Ucapan Terima Kasih Kepada:

Kak Rezy Pradipta, Ph.D.
(Alumni Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Belajar di Department of Nuclear Engineering at MIT)

Dr. Mohamed Mustafa ElBaradei, J.S.D. (Former Director General of IAEA)

Prof. Mujid S. Kazimi, Ph.D. (Director, Center for Advanced Nuclear Energy Systems MIT)

Prof.Djarot Sulistio Wisnubroto, M.Sc., D.Sc. (Presiden BATAN)

Kak Iqbal Robiyana, S.Pd. (Founder Center for Nuclear Education at Indonesia University of Education)

Dr. Petros Aslanyan, M.Sc. (Joint Institute for Nuclear Research, Rusia & Yerevan State University)

Semangat Semoga Bermanfaat  

Wednesday, October 10, 2012

Gaya Nuklir Kuat



Satu tahun yang lalu penulis berkesempatan membahas mengenai gaya-gaya fundamental di alam, yang terdiri dari Gaya Gravitasi, Gaya Elektromagnetik, Gaya Nuklir Kuat dan Gaya Nuklir Lemah, pada kesempatan kali ini kiranya akan dikupas mengenai apa itu gaya nuklir kuat?

GAYA di sini bukan merujuk pada sebuah kata yang amat terkenal dalam kehidupan sehari-hari misalnya:

Wow GAYA banget sich elo? Bukan gaya yang itu.

Penjelasan Gaya dalam Fisika:

In physics, a force is any influence that causes an object to undergo a certain change, either concerning its movement, direction, or geometrical construction. It is measured with the SI unit of newtons and represented by the symbol F. In other words, a force is that which can cause an object with mass to change its velocity (which includes to begin moving from a state of rest), i.e., to accelerate, or which can cause a flexible object to deform. Force can also be described by intuitive concepts such as a push or pull. A force has both magnitude and direction, making it a vector quantity.




Interaksi Kuat atau Gaya Kuat

In particle physics, the strong interaction (also called the strong force, strong nuclear force, or color force) is one of the four fundamental interactions of nature, the others being electromagnetism, the weak interaction and gravitation. At atomic scale, it is about 100 times stronger than electromagnetism, which in turn is orders of magnitude stronger than the weak force interaction and gravitation.

The strong interaction is observable in two areas: on a larger scale (about 1 to 3 femtometers (fm)), it is the force that binds protons and neutrons (nucleons) together to form the nucleus of an atom. On the smaller scale (less than about 0.8 fm, the radius of a nucleon), it is the force (carried by gluons) that holds quarks together to form protons, neutrons and other hadron particles.

In the context of binding protons and neutrons together to form atoms, the strong interaction is called the nuclear force (or residual strong force). In this case, it is the residuum of the strong interaction between the quarks that make up the protons and neutrons. As such, the residual strong interaction obeys a quite different distance-dependent behavior between nucleons, from when it is acting to bind quarks within nucleons. The binding energy related to the residual strong force is used in nuclear power and nuclear weapons.

The strong interaction is thought to be mediated by gluons, acting upon quarks, antiquarks, and other gluons. Gluons, in turn, are thought to interact with quarks and gluons because all carry a type of charge called "color charge." Color charge is analogous to electromagnetic charge, but it comes in three types rather than one, and it results in a different type of force, with different rules of behavior. These rules are detailed in the theory of quantum chromodynamics (QCD), which is the theory of quark-gluon interactions.

Lihat Juga:
 Bacaan Lebih Lanjut:
"Kekuatan dan gaya-gaya di alam sesungguhnya menunjukan Ke-Maha'an Sang Pencipta Semesta Raya Ini"
~A.N.~

Sumber:

1. http://astrophysicsblogs.blogspot.com/2012/03/gaya.html
2. Wikipedia
3. Sekolah Sains dan Teknologi Nuklir
4. CERN
5. International Atomic Energy Agency