Friday, January 25, 2013

Strategi Menghapus Senjata Pemusnah Massal II

Nikola Tesla dengan Tesla Death Ray-nya
 
Adalah Nikola Tesla, (lahir di Smiljan, Kroasia, 10 Juli 1856 – meninggal di New York City, 7 Januari 1943 pada umur 86 tahun) seorang penemu, fisikawan, teknisi mekanika dan listrik juga seorang Futurist atau seorang ahli memprediksi kemajuan Ipteks masa depan .

Tesla dianggap sebagai salah satu penemu terpenting dalam sejarah dan merupakan salah seorang teknisi terbesar dalam akhir abad ke-19 dan abad ke-20. Tesla merupakan seorang perintis elektromekanik, sambungan tanpa kabel, dan daya listrik. Ia berketurunan Serbia dan menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1891 selagi bekerja di negara tersebut.

Konon kejeniusan Nikola Tesla setingkat atau bahkan lebih hebat dari Thomas Alfa Edison Sang Penemu Legendaris. Pertama kali hijrah ke New York tahun 1884, ia hanya bermodal uang 4 sen, dan kopor berisi beberapa artikel teknik yang ditulisnya di Beograd dan Paris, sebuah buku kumpulan puisi karyanya, dan beberapa kalkulasi teknis mesin terbang.

Namun, di kepala lelaki bermata dalam dan biji mata agak terang (padahal, biasanya keturunan Slavia bermata gelap) telah tersimpan semua detail tentang generator arus AC polyphase, yang kemudian jadi dasar instalasi pembangkit listrik tenaga air di air terjun Niagara tahun 1895, serta sebagai standar mesin industri, bahkan ribuan ide-ide gila yang tak pernah terpikirkan siapa pun pada waktu itu bersemayam dalam pikirannya.

Hebatnya, kurang dari setahun ia telah mematenkan sekitar 30 karya. Malah 20 tahun berikutnya ia menelurkan penemuan di bidang teknik listrik dan radio dalam jumlah yang mencengangkan. Sayang, serangkaian kecelakaan memusnahkan banyak tulisannya. Mana mungkin ia mengingat setiap tanggal penemuannya?

Namanya sebagai penemu pun sering terabaikan.

Untung, ada usaha untuk meluruskan. Misalnya, Tesla, bukannya Marconi, penemu sirkuit pencari gelombang yang jadi dasar radio. Pahitnya, fakta ini ditentukan Pengadilan Tinggi AS tepat di tahun kematiannya. Sebenarnya masih berjajar kemungkinan gelar lain, seperti peneliti pertama sinar katoda dan sinar X, radiasi ultraviolet dari arus berfrekuensi tinggi dan efek terapinya terhadap tubuh. Ia pula yang merancang nenek moyang tabung lampu fluorescent, serta mengembangkan alat serupa LASER.

Salah satu penemuan yang mengabadikan namanya adalah kumparan Tesla. Namun, karya ini saja tak mampu mencerminkan prestasi ilmiahnya yang merevolusi dunia modern. Ilmuwan masyhur Inggris Lord Kelvin berkomentar:

“Kontribusi Tesla di bidang kelistrikan melampaui yang dilakukan orang lain.”

Karena kreativitasnya, tahun 1912 Tesla dinominasikan untuk hadiah Nobel di bidang ilmu fisika. Tapi ia menolak. Ia lebih merasa berhak memperolehnya pada tahun 1909 atas Nobel yang dianugerahkan pada Marconi. Alasannya, pada 1898 di Madison Square Garden, New York, ia mendemonstrasikan perahu radio kontrol.

Sinar Kematian Tesla 
Semuanya bermula dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ilmuwan eksentrik itu pada tahun 1938. Kepada reporter, Tesla mengumumkan kalau ia dapat membuat sebuah senjata Maha Dahsyat sehingga siapa-pun yang memilikinya akan memiliki kemenangan luar biasa di dalam setiap peperangan. Senjata yang dimaksud Tesla itu kemudian dikenal dengan nama Tesla Death Ray, atau Sinar Kematian Tesla. 
Menurut Tesla:
"Senjata ini akan mengirim pancaran partikel-partikel yang ter-konsentrasi lewat udara yang akan terbang dengan kecepatan hampir menyamai kecepatan cahaya. Energi-nya begitu besar sehingga ia dapat merontokkan hingga 10.000 pesawat musuh dari jarak 250 mil dan dapat menyebabkan jutaan tentara musuh mati di tempat."
Senjata partikel ini melibatkan empat penemuan yang dikombinasikan menjadi satu.

*Penemuan pertama adalah sebuah peralatan yang bisa meniadakan pengaruh atmosfer terhadap partikel-partikel tersebut.

*Penemuan kedua adalah metode untuk menghasilkan potensi kekuatan listrik yang sangat besar.

*Penemuan ketiga adalah metode untuk meningkatkan kekuatan listrik yang dihasilkan hingga mencapai 50.000.000 volts.

*Penemuan keempat adalah pembuatan sebuah alat untuk melontarkan kekuatan listrik yang telah dihasilkan.

Particle Beam 

Kedengarannya, Tesla seperti sedang berfantasi. Namun sebenarnya tidak demikian. Pancaran partikel (particle beam) sebenarnya bukan hal yang aneh dalam dunia sains. Kita biasa menggunakan metode ini dalam kehidupan modern ini. Pancaran partikel sebenarnya hanya sebuah pancaran cahaya yang terdiri dari berbagai gelombang elektromagnetik.

Salah satu contoh penggunaannya adalah alat operasi sinar laser yang digunakan untuk mengoperasi otak. Namun pancaran partikel yang dibicarakan oleh Tesla tentu saja memiliki level yang berbeda dibanding dengan sebuah alat operasi. Jika senjata pemusnah massal ini benar-benar bisa direalisasikan, mengapa Tesla sampai berniat menciptakannya? Tesla ternyata memiliki cara pandang yang berbeda mengenai senjata ini.


Tesla Death Ray  Sebagai Senjata Pemusnah Massal 

Dalam pandangannya, senjata pemusnah massal ini justru bisa mencegah perang. Pada tahun ia membuat pengumuman itu, perang dunia I belum lama berakhir dan dunia sedang bersiap memasuki perang dunia II. Karena itu, Tesla memiliki ambisi besar untuk mengakhiri konflik dunia itu dan menciptakan perdamaian dunia. Dalam salah satu suratnya, Tesla menulis:

"Selama bertahun-tahun, aku mencoba untuk mencari solusi dari masalah terberat umat manusia, yaitu bagaimana menjaga perdamaian dunia." 

Mengenai Tesla Death Ray, ia mengatakan:

"Penemuan ini akan membuat perang menjadi tidak mungkin. Sinar kematian itu akan mengelilingi perbatasan setiap negara seperti tembok Cina yang tidak terlihat, hanya saja, "tembok" ini jutaan kali lebih sulit ditembus. Ini akan membuat setiap negara tidak dapat ditembus oleh pesawat musuh atau tentara darat yang menyerbu masuk." 

Dengan kata lain, menurut Tesla, untuk mencegah perang kita harus mempersenjatai diri dengan sangat hebat sehingga negara lain akan mengurungkan niatnya untuk menyerang.

Daftar Negara-negara pemilik senjata pemusnah massal 

This resource provides a list of states possessing, pursuing or capable of acquiring nuclear, chemical or biological weapons, and missile delivery systems as of 2000.


STATE NUCLEAR CHEMICAL BIOLOGICAL MISSILE
Algeria


Belarus


Bulgaria


Chile

China
Cuba


Ethiopia

Egypt
France
India
Indonesia

Iran
Iraq
Israel
Kazakhstan


Laos

Libya
Myanmar

North Korea
Pakistan
Romania


Russia
Serbia

South Africa
South Korea
Sudan


Syria
Taiwan
Thailand

Ukraine


Vietnam

United Kingdom
United States

Sources and Methods

  • A Chemical Weapons Atlas By E.J. Hogendoorn Bulletin of the Atomic Scientists September/October 1997 Vol. 53, No. 5
  • Chemical and Biological Weapons: Possession and Programs Past and Present
  • "The Specter of Biological Weapons" by Leonard A. Cole Scientific American December 1996
  • Defense Nuclear Agency, Biological Weapons Proliferation (Ft. Detrick, Md.: US Army Medical Research Institute of Infectious Diseases, April 1994), page 46.
  • Sources on Tables Listing Countries of Chemical and Biological Weapon Concern Proliferation of Weapons of Mass Destruction: Assessing the Risks Office of Technology Assessment OTA-ISC-559, 1994 [Angola, Argentina, Brazil, Chad, Cuba, El Salvador, Mozambique, Nicaragua, Peru, and Phillipines are mentioned by a few cited sources as posessing chemical weapons, but most sources do not include them as chemical weapon states, which would bring the total to 29 chemical weapons states].

Bersambung ke bagian : III