Friday, February 22, 2013

Mengubah Senjata Nuklir Menjadi Anugrah

"The Ultimate Weapon Is An Educated Mind" 
~Anonymous~ 

Para Pemimpin Dunia dalam Nuclear Security Summit

Korea Utara dipastikan telah meledakkan sebuah perangkat nuklir mini di lokasi uji coba di wilayah utara negeri itu, Selasa waktu setempat. Ledakan di bawah tanah itu bisa membawa Korea Utara satu langkah lagi lebih dekat menuju cita-citanya membangun hulu ledak nuklir berukuran kecil yang bisa dimuat ke misil jarak jauhnya.

Mengabaikan seruan internasional, Korea Utara (Korut) kembali melakukan uji coba nuklir. Menanggapi tindakan Korut tersebut, pemerintah Iran menyerukan penghancuran semua senjata nuklir di dunia.

"Kita perlu sampai ke titik di mana tak ada negara yang memiliki satu senjata nuklir pun dan pada saat yang sama, semua senjata pemusnah massal dan senjata nuklir perlu dihancurkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Dr. Ramin Mehmanparas.

"Di saat yang sama, semua negara harusnya berhak menggunakan aktivitas nuklir untuk tujuan damai," tandas pejabat tinggi Iran itu. Iran telah dijatuhi berbagai sanksi internasional dikarenakan program nuklirnya.

Negara-negara Barat bersikeras bahwa lewat program nuklirnya itu, Iran diam-diam berupaya mengembangkan senjata nuklir. Namun hal ini berulang kali dibantah pemerintah Iran yang menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi listrik.

Media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) membenarkan pihaknya telah melakukan uji coba nuklir hari itu. Disebutkan KCNA, uji coba ini menggunakan perangkat yang berukuran lebih kecil namun memiliki daya ledak lebih besar dari yang digunakan dalam uji coba sebelumnya.

Program NUKLIR Damai dari BATAN Indonesia 


NUKLIR SAHABAT KITA

Riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah berhasil mengubah tenaga nuklir dari bahan senjata pemusnah massal menjadi ENERGI dan PANGAN, antara lain, menghasilkan padi varietas unggul, budidaya peternakan dan perikanan. "Banyak manfaat teknologi nuklir bagi peningkatan mutu pangan, dan ketahanan pangan nasional. Sepanjang pengabdian BATAN dalam riset telah menghasilkan nuklir untuk energi dan pangan." kata Kepala BATAN Prof. Djarot Wisnubroto di sela-sela pencanangan "Atomos Day". 

Menurut dia, teknik nuklir iradiasi telah mampu menghasilkan bibit-bibit padi unggul dengan memendek umur, tahan terhadap hama dan kekeringan. "Varietas hasil litbang BATAN telah ditanam pada lebih 3 juta hektare lahan pertanian sejak tahun 2000 dan terdistribusi 24 provinsi," tuturnya. 

Hasil iradiasi lainnya adalah kedelai, kacang hijau, dan kapas. Disusul varietas sorghum untuk mengganti gandum bahan mie instan, pembibitan ikan budidaya yang mempercepat pertumbuhan dan berat melalui teknik penjantanan dengan "hormon methy testosteron". 

Namun demikian, Prof. Djarot mengakui masih banyak produsen pangan yang menyangsikan keselamatan penggunaan iradiasi pangan, yang disebabkan kurangnya sosialisasi manfaat teknologi nuklir bagi peningkatan mutu pangan, terutama pembinaan kepada usaha-usaha kecil menengah (UKM). 

Oleh karena itu, BATAN telah melaksanakan workshop Makanan Iradiasi untuk Meningkatkan Mutu Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional, di Dinas Koperasi dan UMKM.

Selain itu BATAN juga terus berusaha untuk membangun dan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Nuklir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia


Penulis dan Teman dari BATAN

Do'a Adalah Senjata Pamungkas-nya Orang Yang Beriman

Kunjungi juga Sekolah Online Kami dalam bidang Ilmu Pengetahuan Nuklir
Nuklir Power sebagai pemercepat Kesejahteraan Umat Manusia.

Semangat Semoga Bermanfaat.

Wednesday, February 20, 2013

Jurnal Pengembangan Energi Nuklir


"Sepahit apa pun masa lalu kita. Mari Usahakan Masa depan kita tetap terasa manis"
-Petuah Bijak-

 


Jurnal ini ter akreditasi LIPI No. 131/Akred-LIPI/p2MBI/06/2008


 Vol. 2 No. 1 Maret 2000
  • Studi Awal Sosial Ekonomi Daerah Tapak Ujung SRI HARIANI, S., YARIANTO, S.B.S, HENI SUSIATI (Full Tex .pdf )
  • Fasilitas Uji PLTN Tipe AP-600 MASDIN, SAHALA M. LUMBANRAJA (Full Tex .pdf )
  • Perhitungan Biaya Pembangkitan Listrik KLT-40 dengan Sewa Beli SRIYANA (Full Tex .pdf)
  • Perhitungan Keekonomian Akselerator Elektron M. NASRULLAH, ARNOLD Y. SOETRISNANTO (Full Tex .pdf)
  • Metode Analisis Energi Sistem Pembangkit Listrik SUPRAPTO (Full Tex .pdf)
Vol. 2 No. 3 September 2000
  • Studi Perbandingan Harga Listrik Reaktor Temperatur Tinggi dengan Sistem Pembangkit Lainnya Menggunakan Program Legecost M. NASRULLAH, ARNOLD Y. S., TOSI PRASTIADI, ADIWARDOJO (Full Tex .pdf)
  • Prakiraan Laju Alir Massa pada Model Fungsional Sistem Pendinginan Relung Reaktor (RCCS) MHTGR PRIYANTO JOYOSUKARTO (Full Tex .pdf)
  • Evaluasi Deskriptif Kedudukan di Sekitar Calon Tapak Fasilitas Nuklir, Ujung Lemahabang SRI HARIANI, YARIANTO SBS., HENI SUSIATI (Full Tex .pdf)
  • Parameter Geologi dalam Perencanaan Pembangunan PLTN di Daerah Ujung Lemahabang, Jepara, Jawa Tengah HADI SUNTOKO(Full Tex .pdf)
Vol. 2 No. 4 Desember 2000
  • Proyeksi Neraca Energi Indonesia Hingga Tahun 2027 (dengan Opsi Nuklir) EDWAREN LIUM (Full Tex .pdf)
  • Ketersediaan Tenaga Kerja di Daerah Tapak Ujung Lemahabang SRI HARIANI SJARIF (Full Tex .pdf)
  • Perkembangan Teknologi PWR di Jepang AHMAD SYAUKAT (Full Tex .pdf)
  • Pola Angin Laut dan angin Darat Daerah Ujung Lemahabang, Semananjung Muria KURNIA ANZHAR , YARIANTO SBS (Full Tex .pdf)
 Sumber:

BATAN

Tuesday, February 12, 2013

Agenda Pengembangan Energi Indonesia


"My physics teacher, Thomas Miner was particularly gifted. To this day, I remember how he introduced the subject of physics. He told us we were going to learn how to deal with very simple questions such as how a body falls due to the acceleration of gravity."
~Prof. Steven Chu, Ph.D. Peraih Nobel Fisika dan Mantan Menteri Energi AS~ 

At the time of his appointment as Energy Secretary, he was a professor of physics and molecular and cellular biology at the University of California, Berkeley and the director of the Lawrence Berkeley National Laboratory, where his research was concerned primarily with the study of biological systems at the single molecule level.

Previously, he had been a professor of physics at Stanford University. He is a vocal advocate for more research into renewable energy and nuclear power, arguing that a shift away from fossil fuels is essential to combating climate change. For example, he has conceived of a global "glucose economy", a form of a low-carbon economy, in which glucose from tropical plants is shipped around like oil is today.

Energi Terbarukan

Indonesia juga mempunyai potensi yang luar biasa dengan energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga air, tenaga surya, tenaga angin dan biofuel. Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia yaitu 29,038 GW. Namun demikian pemanfaatannya masih kecil yaitu sebesar 1.189 MW.

Pemanfaatan energi terbarukan lainnya yang berasal dari tenaga air, tenaga surya dan tenaga angin masih terbatas. Tenaga air dimanfaatkan hanya 7,54% dari potensi sebesar 75,670 MW. Biomass digunakan hanya 3,25% dari sumber daya 49,810 MW.


Sedangkan kapasitas terpasang dari tenaga surya sebesar 13.5MW dan tenaga angin hanya 1.87 MW. Untuk biodiesel hanya dimanfaatkan sekitar 10% dari kapasitas produksi. Sedangkan bioetanol produksinya masih relatif kecil.

Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya


Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% pertahun. Sekitar 80% kebutuhan energi dunia tersebut dipasok dari bahan bakar fosil, utamanya BBM.

Pertambahan laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan GDP menyebabkan permintaan energi dunia semakin meningkat. Di sisi lain cadangan BBM dunia semakin berkurang. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan permintaan dan penawaran. Akibatnya harga minyak dunia berfluktuasi. Duniapun mencari alternatif energi baru untuk mengatasi ketergantungan pada BBM.

Dalam batas tertentu keadaan ini juga dialami Indonesia. Saat ini Indonesia masih mengandalkan BBM untuk memasok kebutuhan dalam negeri. Sayangnya sebagian kebutuhan BBM harus diimpor. Padahal Indonesia sesungguhnya diberkahi anugerah energi lain yang melimpah. Indonesia memiliki energi baru dan terbarukan dalam berbagai macam, antara lain batubara, coal bed metane (CBM), shale gas, panas bumi, tenaga surya dan biofuel juga Potensi Pengembangan Energi Nuklir.

Indonesia perlu mengelola sumber energi dengan efisien dan efektif dalam mencapai bauran energi di masa mendatang. Agar tujuan ini tercapai, ada sejumlah agenda penting dalam pengembangan kekayaan energi di Indonesia. 

Pertama, perlunya kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan pemanfaatan energi di Indonesia. Kebijakan ini utamanya berkaitan dengan pemanfaatan energi for what and how dan aksi implementasi konkrit yang sistematis. Regulasi pendukung juga diperlukan seperti tumpang tindih lisensi, hutan lindung, kepastian investasi, Domestic Market Obligation (DMO), pengawasan produksi dan ekspor. 

Kedua, dalam pengembangan energi dibutuhkan infrastruktur pendukung distribusi terutama angkutan kereta api, jalan dan pelabuhan. Karena keterbatasan anggaran APBN, skema PPP (Public Private Pertnership) bisa dijadikan pertimbangan. Peran pemerintah dibutuhkan dalam hal Perijinan dan kepastian investasi, pembebasan lahan, serta penyiapan dokumen proyek dan penjaminan. 

Ketiga, pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi lebih efisien dan bersih. Dalam pemanfaatan batubara misalnya, teknologi yang diperlukan berkaitan dengan pemanfaatan langsung (listrik dan industri), CWM (coal water mixture), konversi menjadi BBM, BBG atau kokas serta upgrading dari low rank menjadi high rank (Steam Tub Dryer, dan Geo Coal). Jika kebutuhannya mendesak, dapat dipertimbangkan penggunaan teknologi proses Sasol yang sudah terbukti berhasi di Afrika Selatan. 

Keempat, diperlukan insentif fiskal berorientasi perspektif jangka menengah dan panjang. Insentif fiskal diperlukan untuk pengembangan energi sesuai dengan keperluannya. Disamping itu diperlukan insentif untuk pembangunan industri energi dan pengembangan sumber-sumber baru, terutama di daerah remote dan terbatas infrastruktur.

Kelima, perlu adanya kelembagaan yang dimiliki oleh pemerintah pusat yang khusus menangani produksi energi tertentu. Agar tidak membebani keuangan negara, disarankan ditugaskan BUMN yang ada untuk menangani khusus produksi, misalnya Batubara dicairkan, pembangunan pembangkit listrik baru, dan penambahan jumlah perusahaan pengelola energi di tanah air.

Menurut hemat penulis bahwasannya untuk memperkuat kedaulatan energi tanah air perlu juga dikembangkan kemampuan para ilmuwan, teknisi dan pusat-pusat penelitian energi di Indonesia dengan cara melibatkan Institusi pendidikan di setiap Universitas dan juga peran masyarakat serta pemerintahan daerah. 

"Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan kenyamanan, mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata."
~Dahlan Iskan, Menteri BUMN Fenomenal Indonesia~

Sumber: 

Prof. Dr. Jusuf
Staf Khusus Presiden Bidang Pangan dan Energi

 
Ucapan Terima Kasih:


Guru, Dosen, Keluarga dan Sahabat Seperjuangan


Juga Kepada : 

1. Kementrian ESDM
http://www.esdm.go.id

2. BATAN
http://www.batan.go.id

3. Universitas Pendidikan Indonesia
http://www.upi.edu

4. Bapak Darmawan Prasodjo, M.Sc., Ph.D.
Dosen, Profesor Ekonomi dan Direktur Indonesia Center for Green Economy di Surya University, Alumni Texas A & M University, Nicholas Institute for Environmental Policy Solutions, Duke University, USA.
Chief Editor and Founder Petronomist
http://petronomist.com


Kunjungi Sekolah Online Kami di:
 
Nuclear Science & Technology School: Nuklir Power sebagai pemercepat Kesejahteraan Umat Manusia.

http://nuclearscienceandtechnology.blogspot.com

Friday, February 1, 2013

Desain Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Desain Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir